Sabtu, 07 Mei 2011

Animasi Bukan Telor Dadar

ANIMASI ITU LAMA 
Selama berkarir dalam bidang animasi, atau Film Kartun. Saya belum pernah menjumpai sesuatu yang begitu instan dalam proses produksinya. Ini belum dihitung dari mengonsep dari Pra produksi. karena animasi memakai teknik beda dengan suting kamera. kalau suting kamera, adegan orang berjalan dengan mudah dibuat. Namun di animasi harus digerakkan satu demi satu, atau istilahnya Frame By Frame.

Sumber Foto : http://www.deeper-roots.co.uk/media/filmmaking.html
Ini hendaklah disadari. Karena kenyataannya masih banyak yang menganggap membuat animasi semudah mengambil gambar lewat kamera. Semua profesi untuk penggarapan animasi hendaklah tahu seluk beluk dunia animasi. Tidak cuma Animator tok, tapi juga Produser, penulis, pelakon dan semua yang ada dalam tim. Bukan bermaksud membandingkan mana yang lebih rumit dan tidak, namun saya hanya menyampaikan dari cara pandang orang-orang kebanyakan.
Intinya penggarapan film animasi itu lama. Tidak seperti bikin telur dadar. Ini sebuah resiko yang harus diambil, karena ini memang ciri produksi animasi. Jika memulai bisnis animasi, kita tidak bisa membandingkan dengan Walt Disney atau Studio Ghibli Jepang. Mungkin cukup sebagai acuan dan semangat. Karena sebelum kerajaan mereka menjadi megah seperti sekarang, mereka juga mengambil resiko yang sama. Jatuh bangun dalam perjalanan dan bisnisnya.

LAMBANNYA KEMAJUAN ANIMASI BANGSA


Di Indonesia masih jarang orang yang paham dengan dunia animasi. Ini juga yang menjadi penyebab sulitnya perkembangan animasi bangsa. Karena yang diukur adalah waktu dan angka. Tidak banyak, bahkan tidak ada orang yang mau mengalirkan duit mereka untuk proses yang begitu lama. Hanya bagaimana caranya uang yang dikeluarkan bisa kembali cepat. yah... mungkin hanya orang-orang berduit yang "gila" saja yang mau mendanai animasi.
Parahnya lagi banyak oportunis yang ikut-ikutan masuk ke wilayah animasi yang kritis ini. Akan semakin membuat parah kesehatan animasi Indonesia. Karena notabene mereka orang-orang yang tidak mau tahu kesulitan penggarapan animasi untuk mendapat bentuk estetikanya. Yang terpenting dari tujuan mereka adalah mengambil bagian dana dari produksi ini tanpa memandang efektifitas nya. Karena bisa jadi akan membuat animasi makin seret.
Para SDM juga pada ke luar untuk mendapatkan hasil yang lebih aman. Ini juga kendala kemajuan animasi Indonesia. Karena tanggung jawab terbesar animasi adalah pada para senimannya. Jika tidak ada yang bisa membangun industri animasi. Maka senimanlah yang harus berhasil membangunnya. Karena yang tahu seluk bdluk dunia animasi adalah seniman ini.
Pemerintah tidak tahu / tidak mau tahu akan perkembangan dunia animasi Indonesia. Kalau di Amerika, Malaysia dan India. Pemerintah menuntut Bank untuk memberi pinjaman pada kreatif bangsa mereka.

HARGA ANIMASI INDONESIA
 
Belum ada harga standar untuk animasi di Indonesia. Indonesia belum siap membuat industri yang begitu rapi untuk profesi kerja seperti di luar. Jadi bisa saja ketika menerima pekerjaan ini, malah minus hasilnya. Anehnya ketika seorang animator mematok harganya sendiri, ada kritikan yang tidak masuk akal. Dengan tuduhan menghancurkan harga yang belum ada standarisasinya ini. Selama itu rasional, why not? Nggak kemurahan, juga gak sok mahal. Pas, lah!


PRINSIP CERITA ANIMASI

Cerita animasi juga punya ciri khas beda dengan film Suting atau Live Action. Karena jika membuat cerita seperti film Live Action, mending suting saja, daripada menghabiskan waktu percuma. Misalnya membuat film drama, memakai teknik animasi tentu saja sangat mubasir.
Cerita dalam animasi haruslah mempunyai sesuatu yang bisa dibilang fantastis. Penuh daya imajinasi dan keluar dari peraturan logika sebagaimana dalam dunia nyata. Meski data yang dicari haruslah logis, namun penyampaian haruslah pas dalam mengemasnya.
Misalnya cerita isu lingkungan tentang sampah. Dalam film live mungkin akan diceritakan bahwa sampah tetap dikarakterkan menjadi sampah, yang menyebabkan polusi bau dan banjir. Namun di animasi sampahnya sendiri akan dimanusiakan. Bisa direpresentasikan sebagai monster jahat yang akan menghancurkan bumi sengan kekuatan kotornya.

http://sflchronicle.com/news/2011/11/guy-finds-his-wifes-10000-ring-at-the-city-dump/attachment/garbage-dependence-lg/
http://blakemurdok.deviantart.com/art/Garbage-Monster-268284651
Kedengarannya memang melebih-lebihkan. Tapi memang benar, animasi adalah hal yang berlebihan. atau kalau dalam prinsip animasi nya disebut Exaggeration. Atau: Mendramatisir dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis.
Bagaimana dengan film Power Ranger atau Harry Potter, atau Narnia, atau kingkong, atau transformer? yah mereka memang film Live yang penuh dengan fantasi. Namun jiwa cerita mereka adalah animasi. Ini bisa kan, dirasakan ketika nonton filmnya. Begitu tidak biasa, begitu asing, tapi begitu melenakan daya khayal kita. Mungkin ini yang disebut dengan sebuah prinsip khas dari cerita animasi.
Banyak film yang menggunakan jasa animasi untuk merealisasikan penyampaian film. Namun adanya peran animasi ini bukan berarti semua film yang memakai jasa animasi berjiwa cerita animasi. Contoh: Sang Pencerah, The Day After Tomorrow, Dll. Disinilah dikatakan animasi adalah special effect, karena mengadakan sesuatu yang tidak ada.

Untuk memahami bagaimana membuat cerita berasa animasi, harus menonton film sebanyak-banyaknya. Tidak berlaku rasa suka atau tidak suka secara pribadi pada sebuah film yang ditonton. karena jika ingin tahu selera penonton, maka jadilah penonton yang awam, yang dari bermacam kalangan. Karena penonton adalah pasar. Animasi bukan asal gerak dan bercerita. Tapi animasi adalah sebuah energi yang mengikuti pola masyarakat yang ada.

- Animasi adalah salah satu pekerjaan terberat di dunia - Walt Disney -


SALAM MANIS ANIMASI :)